Senin, 23 Juni 2014

Makna Weton Calon Presiden 2014

Pilihan presiden telah dimulai, banyak orang ingin pemimpin yang baik, budi pekerti luhur, sopan, santun, bersahaja, memiliki tujuan, dan cita - cita yang mulia. Dalam pemilihan kali ini di isi oleh dua calon serta wakilnya. Weton ini sangat mempengaruhi terjadinya perubahan, bagi orang jawa perhitungan hari itu sangatlah penting. Karena dengan memperhitungkan hari lahir calon pemimpin itu sangat menjadikan pengaruh yang begitu besar dari segi sosial, kemajuan, kepemimpinan, keserasian dan keharmonisan suatu negera.

Memang secara garis besar tidak akan ada keterkaitan masalah weton untuk kehidupan nyata, namun hal yang paling utama untuk membentuk suatu karakter awal yaitu dengan memperhitungkan weton itu sendiri. Suatu pemimpin itu dapat memiliki karakter yang baik, luhur, adil, jujur, sederhana dalam diri, modern dalam berpikir itu tergantung perwatakan pemimpin itu sendiri. Jika pemimpin memerintahkan untuk pergi berperang melawan teroris luar negeri maka pemimpin itu harus bertanggung jawab atas apa yang telah Ia kehendaki.

Dalam hal ini pemimpin itu adalah seperti kepala manusia yang digunakan untuk berpikir. Dan cara berpikir yang hebatlah yang dapat membentuk suatu negara yang luhur, adil dan makmur. Sehingga kewibawaan itu sangatlah penting demi ketegasan dalam bertindak, melakukan perubahan, dan memandang masa depan yang cerah.

Dua calon presiden Indonesia yaitu Prabowo Subianto dan Jokowi merupakan penentu dari sebuah negara Indonesia tahun ini yaitu 2014. Pada tanggal 9 Juli mendatang akan diadakannya pemilihan presiden yang akan menentukan bagaimana perubahan di Indonesia setelah rakyat memilih pemimpinnya yang memiliki weton yang sama tersebut.

Beliau yaitu Prabowo dan Jokowi adalah sosok pemimpin yang baik, berbudi pekerti dan mengerti mana benar dan salah. Keduanya memang baik dan sanggup memiliki perubahan yang amat penting dalam pembentukan daerah. Namun anehnya semua weton yang akan muncul sebagai Presiden RI tahun 2014 ini adalah sama. Dan anehnya mereka memiliki tanda masing - masing dalam kampanye dan pengambilan calon presiden.

Sebagai misal Prabowo telah mencalonkan diri untuk menjadi presiden dengan ditandai guntur atau geluduk dalam bahasa jawa, dan Jokowi ditandai dengan hujan deras. Dari kejadian tersebut dapat disimpulkan bahwa keduanya memiliki weton yang sama - sama menggetarkan jagad atau dunia.

Dalam pengaruh logis memang tidak pernah ada yang membahas masalah ini, namun dari segi kepemimpinan kerajaan Jawa dahulu pastinya pertanda ini adalah suatu pertanda dimana orang akan merasakan dan mengerti tentang apa yang telah terjadi pada tanda dari alam tersebut.

Menurut pituah orang Jawa Timur, mereka selalu memberikan peringatan kepada anak - anaknya dan keluarga serta rekan - rekannya untuk mengerti tentang apa yang dapat di petik dari pengaruh alam tersebut. Dalam tanda tersebut orang Jawa Timur memerhatikan Weton sosok pemimpin saat ini. Mereka bilang bahwa watak weton Prabowo dan Jokowi tersebut adalah Rabo Pon, yang berarti Rabo adalah Guntur dan Pon adalah Luwes atau Cekatan.

Jika di pikir secara logis kedua pemimpin dari partai Gerindra dan PDI P tersebut sering menjadi contoh dan setiap orang memperhatikan serta menyerap apa yang telah dilakukan oleh keduanya. Memang mungkin Bapak Prabowo adalah seorang yang pernah dipecat/diberhentikan dari TNI, namun beliau juga memiliki peran penting terhadap adanya perubahan masyarakat, seperti terciptanya kedamaian dan sebagainya. Atau bapak Jokowi yang pernah menjabat sebagai Walikota Solo yang belum genap 10 tahun menjabat sudah diangkat menjadi gubernur Jakarta, dan beliau tidak pernah sungkan untuk sidak atau intensi mendadak ke berbagai pasar dan tempat kerja pegawai untuk membentuk etos kerja yang tinggi. Namun beliu juga tidak pernah sungkan untuk berpenampilan sederhana dan dianggap sedikit lebai setelah beliau melaksanakan tugas sebagai gubernur.

Memang keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Itulah yang dinamakan manusia, banyak kekurangan dan keterbatasan. Namun untuk menjadi seorang pemimpin itu sangat dibutuhkan pemimpin yang pernah membawa perubahan sebelumnya. Namun juga penting ketegasan yang harus ditegakkan demi keadilan sejahtera yang ada didalam pancasila dasar negara Indonesia. Sehingga setiap orang yang akan memilih presiden itu sangat mementingkan bagaimana perubahan itu terjadi.

Dalam segi weton sendiri memang tidak membahas bagaimana perubahan dan tanda dari orang yang jujur dan sangat mementingkan rakyat, namun dilihat dari kenyataan Kedua calon pemimpin tersebut akan melancarkan rencana - rencana mereka untuk perubahan Indonesia. Sehingga Rabo adalah watak gluduk yang bila pemimpin yang memiliki watak Rabo ini jujur maka mereka akan ditandai dengan hujan. Namun bila hanya petir atau gemurung saja itu pertanda bahwa pemimpin tersebut hanya omong kosong.

Sehingga pemilihan presiden 2014 nanti haruslah dipilih untuk menjadi Indonesia menjadi lebih baik. Jika perubahan itu terjadi efek yang ditimbulkan ada di pemerintah daerah dan masyarakat sekitar. Dengan demikian setiap orang akan menentukan pilihannya, dan di himbau bahwa pemilihan presiden kali ini diharapkan tidak boleh ada yang golput. Kalau golput nanti pemilihan akan tida merata dan suara bisa saja diselewengkan atau penghitungan gelap. Untuk itu berikanlah suara masing - masing kepada calon Presiden dan berikanlah harapan bahwa Indonesia akan menjadi lebih baik.

Makna Weton Calon Presiden 2014 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown